Ponsel atau tablet PC telah menjadi ladang iklan yang cukup
menggiurkan untuk bisnis mobile advertising. Angkanya tidak main – main,
keuntungan bisnisnya secara global di tahun 2013 ini diperkirakan dapat
menembus USD 11,4 miliar atau secara Rp 110 triliun.
Angka tumbuh hingga 20% dari pencapaian 2012 lalu yang hanya
sebesar USD 9,6 miliar atau setara dengan Rp 92,4 triliun.
Keuntuntang dari bisni di perkirakan masih dapat menembus
USD 24,5 miliar atau sekitar 235,4 triliun pada tahun 2016 nanti karena mobile
advertising akan membuka peluang bagi para pengembang aplikasi, penyedia
platform dan juga agency periklanan yang khusus bergerak di bidang ini, seperti
Twitter marketing.
"Pasar mobile advertising tumbuh cepat dari yang
diperkirakan karena naiknya penggunaan smartphone dan tablet, seiring
pergeseran perilaku masyarakat terhadap komputer dan perangkat bergerak.
Pesatnya bisnis mobile advertising juga tak bisa dilepaskan dari mahalnya
beriklan di media cetak," ucap Research Director Gartnet , Stephanie Baghdassarian.
Research Vice President Gartnert Andrew Frank juga
menambahkan bahwa strategi komunikasi menggunakan mobile advertising harus
diintegrasikan dengan media yang lainnya agar kampanye iklan dapat mencapai
sasaran.
Untuk kawasan Asia Pasifik, cepatnya adopsi dari digital
konten yang menjadikan Korea Selatan dan Jepang memimpin untuk mobile
advertising. Tetapi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari China dan juga India
juga dinilai telah menjanjikan karena kelas menengahnya terus berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar