Rabu, 06 November 2013

Kecanggihan Tehnologi Orang Buta Kembali Melihat


Mata adalah salah satu indra yang terpenting dari bagian tubuh manusia, indra pengelihatan memang berperan penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan pengelihatan orang dapat mengenali keberadaan benda serta aktivitas lainnya. Indonesia memiliki penduduk yang mengalami penyakit pada matanya. Kebutaan di sebabkan oleh beberapa hal yang dapat dihindari oleh seseorang.




Padahal sebetulnya 80% dari kebutaan itu dapat dicegah asalkan masyarakat mengerti mengenai pengenalan dan deteksi dini gangguan mata,” ujar dokter spesialis mata di acara peringatan WSD yang diselenggarakan Syamsi Dhuha Foundation, beberapa waktu yang lalu.

Singapura belum lama ini memperkenalkan kaca mata pintar yang dapat membantu orang buta dapat melihat kembali. Banyak pengunjung dari berbagai dunia melihat kacamata yang pintar ini dengan melakukan penerbangan ke Singapura, Kacamata pintar ini dikembangkan oleh Stephen Hicks dari universitas Oxford.

Dalam kacamata tersebut ada dua buah lensa khusus berupa kamera dan proyektor yang bisa mendeteksi keberadaan sebuah objek dalam jarak tertentu. Kacamata ini dilengkapi dengan kompas, GPS, dan alat penyeimbang gravitasi, yang mampu menangkap cahaya dan gerakan. Fitur-fitur yang terdapat pada kacamata pintar ini akan mengumpulkan segala visualisasi yang dibutuhkan dan ditampilkan di lensa yang berjenis OLED.

Selain kacamata tehnologi yang dikenalkan pada publik adalah sepedah ultra sonik untuk orang buta, Negara Skotlandia memperkenalkan sepedah yang dapat dikendarai oleh orang buta dengan menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi halangan yang terdapat didepan si pengendara.

Tehnologi yang terdapat pada sepedah ini bisa membantu orang buta maupun orang yang memiliki masalah terhadap pengelihatannya untuk mencoba ultrabike, yang dapat dikemudikan orang buta sendirian, tanpa bantuan orang lain. Pembuat sepeda ini menginginkan orang buta dapat mandiri dalam melakukan kesehariannya tanpa merepotkan orang sekitarnya ujar John Legg.

Legg menyadari dengan biaya yang di keluarkan untuk pembuatan sepeda ini tergolong besar sehingga orang tidak mampu mendapatkannya, karena produksi sepeda ini terbatas dan akan di lelang dengan harga yang cukup tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar