Jumat, 03 Februari 2012
Bursa Jual Beli Mobil Bekas Tahun 1988
Bagi Anda yang sedang cari informasi dan spesifikasi mobil bekas tahun 1988, ada baiknya sebelum membeli mengikuti tips berikut agar Anda tidak kecewa dalam memilih mobil-mobil kuno. Baik membeli di Dealer atau orang pribadi, ikutilah langkah dibawah ini:
Tips pertama, belilah mobil tua yang bodinya masih bagus. Kadang ada yang beranggapan bahwa lebih hemat dan praktis membeli mobil yang mesinnya bagus. Pernyataan ini kurang tepat karena justru lebih ekonomis membeli mobil tua yang berbodi mulus tanpa cacat dan orisinil luar dalam, meskipun mesinnya jelek.
Misalkan Anda membeli mobil dengan mesin bobrok, cukup keluarkan satu-dua juta rupiah, bawa ke bengkel yang Anda anggap cukup qualified, dijamin dalam waktu seminggu mobil Anda sudah beres. Tentu saja ini tidak berlaku untuk mobil yang mesinnya benar-benar hancur. Tapi andaikan Anda membeli mobil yang bodinya jelek, sembilan jutaan akan keluar dari kantong Anda untuk keperluan cat, melengkapi aksesorisnya yang hilang (itupun kalau dapat), serta menunggu setidaknya tiga bulan sampai mobil kinclong kembali. Masuk akal, bukan?
Tips kedua, perhatikan surat-surat kelengkapannya. Mobil tua sebelum tahun 1970, selain STNK dan BPKB, harus dilengkapi boekpass yang merupakan surat resmi semacam sertifikat sebelum ada aturan mengenai BPKB. Jika boekpass tersebut masih ada, mobil itu memang benar-benar orisinil dan layak untuk dikoleksi.
Sebaiknya Anda juga menghindari mobil tua dengan transmisi otomatik. Sistem transmisi matik memang memanjakan pengendaranya, tetapi seringkali justru menjadi kebiasaan untuk mengabaikan ganti oli transmisi. Mobil matik sangat sensitif dengan sistem pelumasan. Lupa ganti oli atau kemasukan sedikit debu saja bisa menghancurkan sistem transmisi. Tapi tentu saja, ini hanya berlaku untuk mobil-mobil lawas.
Selain itu, ada sedikit trade-off antara mobil bermesin (cc) besar dengan mobil bermesin kecil. Mobil bermesin kecil memang irit, tetapi umumnya harga sparepartnya juga mahal. Terkadang dikit-dikit kudu ganti dan tidak nyaman. Sementara mobil bermesin besar memang cenderung boros, tetapi sparepartnya justru terbilang amat murah, awet, dan nyaman. Walaupun mungkin diperlukan sedikit pengorbanan untuk memperoleh sparepart tersebut.
Untuk membuktikan oke tidaknya mesin mobil tua, Anda bisa meminta penjualnya untuk menyalakan mesin sekitar lima menit, kemudian matikan. Rogoh knalpot dengan jari dan pastikan ada jelaga yang menempel di jari Anda dalam keadaan kering. Kalau jelaga tersebut terasa basah, lupakan saja. Kalau knalpotnya baru, lihat feeder knalpot (berbentuk seperti tangki sebelum ujung knalpot), apakah terlihat mengkilat seperti besi terbakar. Jika hitam atau mengelupas, sebaiknya lupakan saja.
Memilih ban dan velg yang sesuai juga tak kalah penting. Jika standarnya ring 13, jangan ngotot untuk memakai ring 17 sekadar untuk gaya-gayaan. Selain akan merusak tie rod, nantinya juga akan berpengaruh pada sitem suspensi dan akurasi speedometer.
Satu hal yang juga sering dilupakan adalah soal cat. Mobil lawas umumnya ditimpa dengan cat berwarna solid bawaan pabrik. Cat solid jangan terlalu sering dipoles. Berbeda dengan cat metalik, dimana makin dipoles justru makin mengkilap, cat solid yang sering dipoles malah menyebabkan cat makin tipis dan tidak mengkilat.
Last but not least, jika ingin hunting mobil tua seperti VW, Holden, Ford tua, Toyota tua, Fiat, Chevrolet dan mobil antik lainnya, Anda mungkin bisa dekati dulu klub-klub penggemar mobil tersebut. Mereka punya akses informasi yang lengkap dan umumnya sangat welcome terhadap siapapun. Bawa teman yang faham betul tentang kondisi mobil-mobil lawas juga bisa sangat membantu.
Untuk Anda yang tinggal di Jakarta, silakan baca info lengkap spesifikasi bursa mobil bekas Jakarta untuk detail merek dan harga mobil-mobil bekas murah yang tersedia di Ibukota tersebut. Mobil-mobil bekas yang murah juga tersedia di bursa mobil bekas di Bandung. Ingatlah selalu tips-tips diatas sebelum Anda membeli.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar