Bagi Anda yang sedang
cari informasi dan spesifikasi mobil bekas tahun 1988,
ada baiknya sebelum membeli mengikuti tips berikut agar Anda tidak
kecewa dalam memilih mobil-mobil kuno. Baik membeli di Dealer atau
orang pribadi, ikutilah langkah dibawah ini:
Tips pertama, belilah mobil tua yang bodinya masih bagus. Kadang ada
yang beranggapan bahwa lebih hemat dan praktis membeli mobil yang
mesinnya bagus. Pernyataan ini kurang tepat karena justru lebih ekonomis
membeli mobil tua yang berbodi mulus tanpa cacat dan orisinil luar
dalam, meskipun mesinnya jelek.
Misalkan Anda membeli mobil dengan mesin bobrok, cukup keluarkan
satu-dua juta rupiah, bawa ke bengkel yang Anda anggap cukup qualified,
dijamin dalam waktu seminggu mobil Anda sudah beres. Tentu saja ini
tidak berlaku untuk mobil yang mesinnya benar-benar hancur. Tapi
andaikan Anda membeli mobil yang bodinya jelek, sembilan jutaan akan
keluar dari kantong Anda untuk keperluan cat, melengkapi aksesorisnya
yang hilang (itupun kalau dapat), serta menunggu setidaknya tiga bulan
sampai mobil kinclong kembali. Masuk akal, bukan?
Tips kedua, perhatikan surat-surat kelengkapannya. Mobil tua sebelum
tahun 1970, selain STNK dan BPKB, harus dilengkapi boekpass yang
merupakan surat resmi semacam sertifikat sebelum ada aturan mengenai
BPKB. Jika boekpass tersebut masih ada, mobil itu memang benar-benar
orisinil dan layak untuk dikoleksi.
Sebaiknya Anda juga menghindari mobil tua dengan transmisi otomatik.
Sistem transmisi matik memang memanjakan pengendaranya, tetapi
seringkali justru menjadi kebiasaan untuk mengabaikan ganti oli
transmisi. Mobil matik sangat sensitif dengan sistem pelumasan. Lupa
ganti oli atau kemasukan sedikit debu saja bisa menghancurkan sistem
transmisi. Tapi tentu saja, ini hanya berlaku untuk mobil-mobil lawas.
Selain itu, ada sedikit trade-off antara mobil bermesin (cc) besar
dengan mobil bermesin kecil. Mobil bermesin kecil memang irit, tetapi
umumnya harga sparepartnya juga mahal. Terkadang dikit-dikit kudu ganti
dan tidak nyaman. Sementara mobil bermesin besar memang cenderung boros,
tetapi sparepartnya justru terbilang amat murah, awet, dan nyaman.
Walaupun mungkin diperlukan sedikit pengorbanan untuk memperoleh
sparepart tersebut.
Untuk membuktikan oke tidaknya mesin mobil tua, Anda bisa meminta
penjualnya untuk menyalakan mesin sekitar lima menit, kemudian matikan.
Rogoh knalpot dengan jari dan pastikan ada jelaga yang menempel di jari
Anda dalam keadaan kering. Kalau jelaga tersebut terasa basah, lupakan
saja. Kalau knalpotnya baru, lihat feeder knalpot (berbentuk seperti
tangki sebelum ujung knalpot), apakah terlihat mengkilat seperti besi
terbakar. Jika hitam atau mengelupas, sebaiknya lupakan saja.
Memilih ban dan velg yang sesuai juga tak kalah penting. Jika
standarnya ring 13, jangan ngotot untuk memakai ring 17 sekadar untuk
gaya-gayaan. Selain akan merusak tie rod, nantinya juga akan berpengaruh
pada sitem suspensi dan akurasi speedometer.
Satu hal yang juga sering dilupakan adalah soal cat. Mobil lawas
umumnya ditimpa dengan cat berwarna solid bawaan pabrik. Cat solid
jangan terlalu sering dipoles. Berbeda dengan cat metalik, dimana makin
dipoles justru makin mengkilap, cat solid yang sering dipoles malah
menyebabkan cat makin tipis dan tidak mengkilat.
Last but not least, jika ingin hunting mobil tua seperti VW, Holden,
Ford tua, Toyota tua, Fiat, Chevrolet dan mobil antik lainnya, Anda
mungkin bisa dekati dulu klub-klub penggemar mobil tersebut. Mereka
punya akses informasi yang lengkap dan umumnya sangat welcome terhadap
siapapun. Bawa teman yang faham betul tentang kondisi mobil-mobil lawas
juga bisa sangat membantu.
Untuk Anda yang tinggal di Jakarta, silakan baca info lengkap spesifikasi
bursa mobil bekas Jakarta
untuk detail merek dan harga mobil-mobil bekas murah yang tersedia di
Ibukota tersebut. Mobil-mobil bekas yang murah juga tersedia di
bursa mobil bekas di Bandung. Ingatlah selalu tips-tips diatas sebelum Anda membeli.